Kecendenderungan
masyarakat untuk menggunakan transmisi otomatis semakin meningkat dalam
beberapa tahun belakangan ini, tidak hanya mobil-mobil mewah, bahkan
type-type tertentu sudah seluruhnya menggunakan transmisi otomatis.
Umumnya pengemudi sangat menikmati kenyamanan berkendara yang ditawarkan
jenis transmisi ini, dan melakukan perawatan sesuai dengan yang
direkomendasikan bengkel ataupun buku manual. Namun tidak semua
pengendara peka terhadap pertanda munculnya permasalahan pada transmisi
tersebut.
Untuk itu kenalilah beberapa pertanda yang menunjukkan bahwa Transmisi Otomatis Bermasalah seperti berikut ini :
Kebocoran
Jika
anda melihat genangan minyak berwarna merah muda di bawah mobil itu
bisa jadi pertanda adanya kebocoran. Kebocoran transmisi tidak selalu
disebabkan hal yang rumit. Beberapa tipe kebocoran bisa diperbaiki
dengan mudah, sedangkan yang lain perlu penanganan mekanik yang
berpengalaman.
Suara Mendengung dari Sistem Transmisi
Pada
awalnya suara mendengung itu mirip dengan suara dari mesin. Namun, lama
kelamaan suara tersebut bertambah keras dengan munculnya bunyi mirip
ketukan benda-benda tumpul yang beradu.
Suara
tersebut berasal dari beberapa komponen di peranti transmisi yang
saling berbenturan karena mekanisme pergerakannya terhambat akibat
kurang kuatnya dorongan oli transmisi. Oli merupakan komponen penting
bagi transmisi otomatis. Selain sebagai pelumas dan pendingin, oli
transmisi juga memberikan tekanan saat pergantian gigi.
Bila
masa pakainya sudah habis, kotor, dan tingkat keencerannya sudah tidak
memenuhi standar, maka tekanan yang dihasilkan dan kemampuan
pelumasannya berkurang. Kondisi tersebut berpengaruh pada kinerja
komponen-komponen yang ada pada sistem transmisi. Kondisi tersebut
ditandai dengan gejala timbulnya suara berisik.
Bila
gejala itu terjadi segera kuras dan ganti oli transmisi. Dan bila telah
diganti namun gejala tersebut tidak hilang, maka transmisi harus
di-overhaul dan perangkat transmisi harus diganti.
Tarikan Berat dan Mobil Seolah Akan Mogok
Jika
tarikan mobil ber-transmisi otomatis kerap dirasa berat, belum tentu
diakibatkan oleh permasalahan pada injektor atau kompresi mesin. Bisa
jadi gejala tersebut merupakan pertanda sistem transmisi bermasalah.
Hal
itu terjadi karena banyaknya kotoran atau debu partikel halus yang
menggumpal di oli. Debu atau partikel tersebut berasal dari kanvas
transmisi. Ingat, kanvas transmisi otomatis jumlahnya banyak. Hal iini
bisa disebabkan oleh keterlambatan ganti oli atau penggunaaan oli yang
tidak tepat atau tidak sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Akibat
oli yang telah kotor atau aus, tekanan oli pada sistem transmisi
melemah. Berbagai komponen yang ada pun harus bekerja lebih keras saat
mobil dijalankan, termasuk kanvas. Walhasil gesekan keras terjadi dan
hasilnya serbuk partikel halus.
Sumber
masalahnya adalah kondisi oli yang sudah seharusnya diganti bercampur
dengan kotoran. Bila itu terjadi, tarikan mobil seolah berat meski gas
diinjak dalam-dalam, bahkan tenaga kendaraan seolah hilang mirip mobil
yang akan mogok.
Untuk
mencegah masalah itu, sangat disarankan mengganti oli transmisi setiap
kali mobil telah menempuh jarak 20 ribu kilometer. Selain itu, pilih oli
yang tepat dan sesuai dengan yang direkomendasikan pabrik.
Hal
lain yang patut diingat, sebaiknya tidak berganti-ganti oli dari satu
merek ke merek lain. Pasalnya, walaupun tingkat viskositas dan
spesifikasinya sama, zat aditif dan ramuannya berbeda. Perbedaan
karakter zat itulah dikhawatirkan bereaksi secara kimiawi dan membentuk
senyawa baru. Hasilnya, transmisi bermasalah.
Posisi Transmisi Sulit diganti
Bila
Anda mengalami kesulitan saat hendak mengganti posisi gigi saat gigi
berada pada posisi “D” atau “R”, ini bisa menjadi salah satu indikasi
adanya kerusakan pada transmisi.
Masalah mungkin disebabkan oli atau pelumas gearbox yang sudah mulai berkurang atau adanya bagian-bagian yang pengaturannya perlu disesuaikan. (accnews / various sources / image: google.com)
________________________________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar